Thursday, January 27, 2011

ISO
Film Konvensional hadir dengan berbagai tingkat sensitifitas (ASA) dengan tujuan yang berbeza-beza.Semakin rendah sensitifitas, makin halus hasil foto, namun cahaya yang cukup diperlukan.Hal ini sangat baik untuk Pemotretan di outdoor, tetapi untuk keadaan yang kurang cahaya atau photography action (diperlukan shutterspeeds yang cepat), film yang lebih sensitif atau disebut juga "fast" film akan menghasilkan foto yang kurang halus.
ISO 100

ISO 800
Begitu juga pada Digital Kamera dengan rating ISO nya, digunakan untuk menunjukan sensitifitas terhadap cahaya. ISO 100 adalah normal setting pada camera umumnya. Sensitifitas dapat ditingkat menjadi 200, 400, 800 bahkan 3200 pada SLR canggih.

ketika ISO kita naikan, hasil dari sensor di amplifikasi, oleh kerana itu cahaya yang diperlukan lebih sedikit. Namun, ada efek sampingnya, yang mana Noise juga ikut diamplifikasi dan menyebabkan hasil foto yang kurang halus. Dapat diibaratkan seperti memperbesar volume pada radio dengan gelombang yang tidak bersih, melakukan ini akan memperbesar suara music, namun tidak lupa menambah bunyi desis dari gelombang yang tidak bersih.

Peningkatan teknologi pada sensor akan membantu mengurangi level "noise" pada hasil foto. Ini sudah diterapkan pada SLR digital canggih. Tidak seperti Kamera konvensional, diperlukan body kamera yang berbeza untuk mengganti jenis ASA, kamera digital memungkinkan kita mengganti tingkat ISO pada bila-bila kita suka untuk memilih ISO nya. :)

No comments:

Post a Comment